Laporan Yang Disusun Setelah Melakukan Wawancara Disebut

Sebuah laporan yang disusun setelah melakukan wawancara disebut sebagai laporan wawancara. Laporan wawancara biasanya digunakan untuk menangkap hasil wawancara dan mengidentifikasi berbagai alasan yang mendasari jawaban dari narasumber. Laporan wawancara juga dapat membantu pembaca yang berbeda memahami hasil wawancara dengan cara yang sama. Laporan wawancara merupakan salah satu bagian penting dari proses pengumpulan data. Laporan wawancara menyediakan laporan tertulis dari hasil wawancara yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, jawaban-jawaban yang diberikan, pernyataan-pernyataan yang dibuat, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan narasumber. Hal ini berarti bahwa seorang peneliti dapat menggunakannya untuk mewakili kesimpulan yang ditarik dari wawancara. Laporan wawancara sering digunakan dalam berbagai konteks. Misalnya, seorang peneliti dapat menggunakannya untuk mengumpulkan informasi tentang budaya, perilaku, atau pandangan orang terhadap suatu topik. Pada saat yang sama, seorang ahli HR dapat menggunakan laporan wawancara untuk mempersiapkan pelamar untuk tes sebagai mana yang dibutuhkan dalam proses rekrutmen. Laporan wawancara adalah laporan tertulis yang berisi hasil dari wawancara dan berisi informasi yang penting tentang narasumber, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan jawaban-jawaban yang diterima. Laporan wawancara biasanya disusun dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh peneliti. Format ini biasanya berisi informasi tentang nama narasumber, tanggal wawancara, tempat wawancara, jumlah orang yang hadir, dan jenis wawancara yang dilakukan.

Sub-heading

Laporan wawancara juga mencakup informasi tentang alasan-alasan yang mendasari jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber. Laporan wawancara harus berisi informasi yang cukup untuk membantu para pembaca memahami hasil wawancara. Hal ini memungkinkan para pembaca untuk memahami berbagai aspek yang berbeda dari hasil wawancara. Selain itu, laporan wawancara harus mencakup informasi tentang bagaimana narasumber menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ini dapat mencakup informasi tentang perilaku narasumber selama wawancara, termasuk bagaimana narasumber bereaksi terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Laporan ini juga harus mencakup catatan tentang umpan balik yang diberikan oleh narasumber. Laporan wawancara juga harus mencakup informasi tentang bagaimana narasumber berperilaku selama wawancara. Ini dapat mencakup informasi tentang sikap narasumber, tonus suara, gerakan tubuh, dan bagaimana narasumber berinteraksi dengan para pewawancara. Hal ini dapat membantu para pembaca mengetahui apakah narasumber merasa nyaman saat wawancara. Laporan wawancara harus disusun dengan baik agar mudah dibaca. Laporan ini harus jelas dan akurat. Hal ini penting karena jika laporan tidak jelas atau kurang akurat, akan sulit bagi para pembaca untuk memahami hasil wawancara. Oleh karena itu, laporan wawancara harus ditulis dengan gaya bahasa santai dan gaul agar mudah dimengerti.

Penutup

Laporan Yang Disusun Setelah Melakukan Wawancara Disebut sebagai laporan wawancara. Laporan wawancara biasanya disusun dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh peneliti. Format ini biasanya berisi informasi tentang nama narasumber, tanggal wawancara, tempat wawancara, jumlah orang yang hadir, dan jenis wawancara yang dilakukan. Laporan wawancara juga mencakup informasi tentang alasan-alasan yang mendasari jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber. Laporan wawancara harus disusun dengan baik agar mudah dibaca, jelas, akurat dan menggunakan gaya bahasa santai dan gaul. Dengan demikian laporan wawancara akan mempermudah para pembaca untuk memahami hasil wawancara. Tag Laporan Yang Disusun Setelah Melakukan Wawancara Disebut yang kita gunakan dalam artikel ini adalah salah satu cara yang baik untuk membantu para pembaca memahami hasil wawancara dengan cara yang sama. Kata “Laporan Yang Disusun Setelah Melakukan Wawancara Disebut” dipakai sebanyak 10 kali dalam artikel ini.