Dasar Membuat Rencana Keuangan Startup yang Matang

detribpas.com – Jika Anda berniat untuk membuka bisnis startup, terlebih dahulu harus memiliki rencana keuangan startup.Bisnis satu ini merupakan usaha rintisan yang ada karena penggunaan teknologi.

Saat ini banyak orang menaruh minat pada startup. Dengan kemajuan signifikan teknologi, menjadikan bisnis ini kian mengalami perkembangan setiap saat. Startup merujuk pada semua perusahaan yang masih baru didirikan.

Dalam bisnis, startup berada pada kategori kecil hingga menegah dengan memanfaatkan teknologi sebagai penunjangnya. Adapun manfaat dari bisnis ini adalah untuk melakukan perluasan kapasitas dalam investasi terhadap produk baru.

Sebagai suatu bisnis, tentu saja perencanaan keuangan merupakan hal penting. Jangan sampai bisnis baru saja berdiri mengalami kendala karena pengelolaan keuangan kurang baik. Untuk itu sebagai pemilik bisnis harus memiliki rencana keuangan startup.

Dengan adanya rencana keuangan ini, maka bisnis akan lebih terarah dan memiliki target keuntungan yang jelas. Membuat rancangan seperti ini harus diperhatikan dengan sungguh – sungguh dan tidak boleh dilakukan asal – asalan.

Dasar Membuat Rencana Keuangan Startup

Banyak kasus pada bisnis startupnya gagal di tengah jalan karena buruknya pemilik tersebut mengelola keuangannya. Untuk itu, perlu mengusung rencana dalam hal ini. beberapa dasar di bawah ini harus dimiliki dalam mengelola startup.

Dasar Membuat Rencana Keuangan Startup yang Matang

  1. Menyiapkan Setup Cost (Biaya Produksi)

Biaya produksi merupakan biaya cukup besar perlu disiapkan dalam memulai usaha rintisan. Dalam hal ini terdapat biaya pasti yang perlu disiapkan diantaranya administrasi, pendaftaran, perizinan, alat dan modal awal.

Dalam membuat rencana keuangan startup, lakukan akumulasi dana terkait besaran biaya yang di butuhkan. setelah mendapatkan hasilnya, lihat apakah modal yang sudah disiapkan dapat menutupi biaya itu.

  1. Membuat Proyeksi Profit dan Kerugian

Meskipun baru memulai, namun Anda sudah harus membuat proyeksi ke depan mengenai target keuntungan dan kemungkinan kerugian. Selain laba dan rugi, buatlah proyeksi pengeluaran, pemasukan, analisis pasar, perputaran modal dan titik impas produk.

BACA JUGA :  Cara Mengelola Uang Gaji 5 Juta dalam Kehidupan Berkeluarga

Dengan rencana keuangan startup seperti ini, Anda bisa paham betul mengenai biaya misalnya keuntungan untuk mematok harga pada produk yang akan dijual. Cara yang bisa dilakukan adalah perkirakan omset dengan harga pokok jual dan biaya pengoperasian.

  1. Estimasi Arus Kas

Selanjutnya adalah membuat estimasi untuk arus kas. Susunlah laporan proyeksi mengenai arus kas dalam satu periode tertentu. Hal ini akan membantu dalam mengetahui besaran biaya penambahan atau pengurangannya.

Arus kas dapat berkurang atau mengalami penambahan karena dua hal yakni pengeluaran dan penjualan. Pengeluaran pasti misalnya bayar pajak, gaji karyawan, bunga, dividen dan lain sebagainya. Dalam penjualan harus dicatat semuanya.

Dalam membuat rencana keuangan startup ini, Anda dapat memberikan gambaran berupa data contohnya dana tinggi yang mengartikan likuiditasnya juga tinggi.

Sedangkan pada gambaran rendah, bisnis tersebut kurang efektif. Adapun data yang perlu diperhatikan diantaranya modal, proyeksi pemasukan dan perencanaan produksi.

  1. Estimasi Neraca Saldo

Memperkirakan neraca saldo adalah hal penting agar Anda dapat tahu besaran pengeluaran dan biaya operasional. Dalam menghitung neraca saldo, harus mencermati hasil hitung keuntungan kerugian dan arus kas.

Jika terjadi selisih yang tidak berimbang diantara keduanya, maka bisa jadi terjadi kesalahan perhitungan. Jika itu terjadi lakukan perhitungan ulang pada nilai untung rugi dan arus kas yang ada.

Dasar Membuat Rencana Keuangan Startup yang Matang

  1. Analisis BEP

Kondisi Break Even Point (BEP) adalah saat terjadinya penurunan omset tetapi harus tetap melakukan produksi barang. Untuk menghindari kerugian paa kondisi demikian maka sangat penting untuk melakukan analisis terhadap break even point.

Dengan analisis BEP akan membantu bisnis dalam memperoleh informasi mengenai jumlah penjualan agar tidak rugi dan target penjualan untuk dapat untung. Rencana keuangan startup BEP harus menghitung hubungan biaya tetap, variable, untung jumlah aktivitas.

BACA JUGA :  Tips Menabung Uang yang Cocok Dilakukan Generasi Milenial

Bisnis akan dikatakan rugi pada saat nilainya berada di bawah titik BEP. Artinya saat biaya total untuk produksi telah melewati total penjualan. Dengan kondisi tersebut, membutuhkan perhatian yakni apakah telah bangkrut atau masih dapat dijalankan.

  1. Sikap Disiplin

Selanjutnya adalah menerapkan sikap disiplin dalam menjalankan rencana keuangan startup tersebut. Sebaik apapun rencana jika tidak dipatuhi maka akan sia – sia. Ini dilakukan setelah melakukan hitungan biaya sebelumnya.

Pastikan untuk tidak memakai dana untuk alokasi pasti untuk membeli kebutuhan lain dengan sifat tidak urgent. Selain disiplin, Anda juga perlu berhemat dalam menggunakan uang agar anggaran tetap stabil.

Jangan hanya karena sifat konsumtif yang berlebihan dengan menggunakan dana yang telah ada malah akan merugikan. Kerugian bisa saja terjadi dari kelalaian dalam mengelola keuangan bukannya dari penjualan produk.

  1. Konsultasi dengan Layanan Jasa Keuangan

Bagi Anda yang masih pemula dalam dunia bisnis, dapat berkonsultasi dengan ahlinya. Startup membutuhkan modal tidak sedikit, sehingga untuk menyusun rencana keuangan startup dapat dibantu dari jasa layanan keuangan.

Untuk memilih konsultan dalam hal keuangan tentu saja memerlukan biaya yang cukup banyak jika harus bekerja dengan waktu yang lama. Tetapi, konsultan cukup penting dalam sebuah usaha. Sebagai solusi, Anda bisa mengandalkannya untuk sementara waktu.

Seorang konsultan juga telah berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas mengenai keuangan dalam bisnis, untuk itu Anda sangat memerlukan jasanya. Jangan lupa, sebelum memilih lakukan diskusi dengan rekan Anda yang lainnya.

Dengan menerapkan hal di atas dalam merencanakan bisnis, akan lebih memiliki tujuan yang lebih terarah. Rencana keuangan startup harus benar – benar dilakukan dengan matang agar bisnis tidak mengalami kerugian di masa awal rintisannya. (Red-detribpas.com)